Blok Diagram op-Amp
Komponen Op-Amp disusun dari empat blok penguat yang setiap
bloknya memiliki fungsi masing-masing. Keempat blok tersebut yaitu input
stage, intermediate stage, level shifting stage, dan output stage. Gambar 1.
menunjukan blok diagram dari komponen Op-Amp.
Gambar 1. Blok Diagram Op-Amp |
Input Stage
Input stage merupakan blok penguat yang didesain dengan impedansi
masukan yang tinggi, hal ini bertujuan agar komponen Op-Amp tidak
membebani sumber sinyal terlalu besar. Bagian input stage disusun dari
rangkaian penguat differensial dengan dua masukan dan dua keluaran. Dengan
menggunakan penguat differensial, bagian input stage berfungsi untuk
menguatkan selisih sinyal dari kedua masukannya yaitu non-inverting dan
inverting.
Intermediate stage
Intermediate stage merupakan blok penguat yang didesain dengan
penguatan tegangan yang tinggi, hal ini dikarenakan bagian intermediate stage
berfungsi untuk menambah penguatan sinyal dari input stage. Bagian
intermediate stage disusun dari rangkaian penguat differensial dengan dua
masukan dan satu keluaran. Antara input stage dan intermediate stage
dirangkai menggunakan hubungan kaskade yaitu hubungan seri antar penguat.
Namun hubungan kaskade pada Op-Amp menggunakan hubung langsung
tanpa menggunakan koupling kapasitor. Koupling kapasitor sendiri, umumnya digunakan pada penguat untuk melewatkan sinyal AC dan menolak sinyal DC.
Gambar 2. menunjukan rangkaian Input Stage dan Intermediate Stage.
Gambar 2. Rangkaian Input Stage dan Intermediate Stage |
Level Shifting
Karena bagian input stage dan intermediate stage tidak menggunakan
koupling kapasitor, maka tidak hanya sinyal AC yang mengalami penguatan,
melainkan sinyal tegangan DC dari sumber tegangan (VCC atau VEE) juga
mengalami penguatan. Penguatan tegangan DC merupakan hal yang harus
dihindari apabila sinyal masukan berupa sinyal AC. Hal ini karena sinyal DC
dapat menggeser level sinyal AC ke titik saturasi sehingga menyebabkan sinyal
AC terpotong (cacat sinyal) seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.5.a. Untuk
menghindari cacat pada sinyal AC perlu adanya rangkaian yang dapat
mereduksi sinyal DC. Rangkaian tersebut adalah rangkaian emitor follower.
Rangkaian emitor follower mereduksi sinyal DC dengan cara mengurangi nilai
sinyal tersebut sebesar 0,7 V. Tetapi untuk sinyal DC dengan penguatan yang
besar, pengurangan nilai sebesar 0,7 V dirasa kurang dalam mereduksi sinyal, sehingga pada praktiknya rangkaian emitor follower diberi tambahan rangkaian
pembagi tegangan yang dihubungkan pada kaki emitor. Dengan menggunakan
rangkaian emitor follower dan pembagi tegangan bentuk sinyal AC akan dapat
dipertahankan tanpa mengalami cacat sinyal. Gambar 3. menunjukan
bagian level shifting stage yang disusun dari rangkaian emitor follower.
Gambar 3. Level Shifting Stage; a) Sinyal AC Terpotong Akibat Penguatan Sinyal DC; b) Rangkaian Level Shifting Stage |
Output stage
Output Stage merupakan blok penguat yang didesain dengan impedansi
keluaran yang rendah, hal ini bertujuan supaya semua sinyal keluaran dapat
diteruskan ke beban (RL). Bagian Output stage disusun dari rangkaian penguat
puss-pull kelas AB yang dapat menghasilkan penguatan yang simetris tanpa adanya cacat sinyal (distorsi). Dengan menggunakan penguat kelas AB, output
stage berfungsi untuk menguatkan sinyal keluaran dan mempertahankan
bentuk sinyal yang simetris terhadap ground. Gambar 4. menunjukan
rangkaian Output Stage dari penguat kelas AB.
0 Response to "Blok Diagram op-Amp"
Posting Komentar