Sinyal Hidrolik, Sinyal Pneumatik dan Sinyal Elektrik
Pada sebuah industri yang memiliki instrumen dan ruang kontrol terpisah
oleh jarak yang sangat jauh, dibutuhkan sinyal sebagai pembawa informasi.
Pemilihan sinyal bergantung pada proses kontrol yang digunakan pada industri
tersebut. Berdasarkan proses kontrolnya, sinyal dibedakan menjadi 3 yaitu
sinyal hidrolik, pneumatik, dan elektrik.
Sinyal Hidrolik
Sinyal hidrolik merupakan sinyal yang digunakan pada sistem
instrumentasi dengan proses kontrol hidrolik. Proses kontrol hidrolik adalah
proses kontrol yang memanfaatkan zat cair bertekanan (umumnya minyak)
yang dilewatkan pada pipa sebagai pembawa informasi. Prinsip kerja dari
proses kontrol hidrolik memanfaatkan hukum Pascal seperti yang terlihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Ilustrasi Hukum Pascal |
Hukum Pascal berbunyi “tekanan yang diberikan pada zat cair dalam
ruang tertutup akan diteruskan ke segalah arah dengan besar yang sama”.
sehingga jika titik A diberi tekanan maka titik B akan memperoleh tekanan yang
sama. Dengan memanfaatkan hukum pascal tersebut, beban pada titik B akan
mudah untuk diangkat atau dipindahkan. Rumus dari hukum Pascal dapat
dilihat pada
Persamaan (1).
Sinyal hidrolik memiliki kelebihan yaitu mampu menghasilkan tekanan
yang besar, sehingga cocok digunakan untuk mengangkat beban yang berat.
Sedangkan kekurangan dari sinyal hidrolik yaitu apabila terdapat kebocoran
pada pipa sulit diamati sehingga mudah menimbulkan kebakaran. Dengan
kekurangan tersebut, membuat sinyal hidrolik tidak cocok digunakan sebagai
pembawa informasi dari instrumen ke ruang kontrol.
Sinyal Pneumatik
Sinyal pneumatik merupakan sinyal yang digunakan pada sistem
instrumentasi dengan proses kontrol pneumatik. Proses kontrol pneumatik
adalah proses kontrol yang memanfaatkan udara atau gas bertekanan yang
dilewatkan pada pipa sebagai pembawa informasi. Prinsip kerja dari proses
kontrol pneumatik yaitu mengalirkan udara bertekanan tinggi menuju tekanan
udara yang lebih rendah. Walaupun prinsip kerja dari proses kontrol hidrolik dan
pneumatik hampir sama yaitu menggunakan zat bertekanan, namun sinyal
pneumatik memiliki kelebihan dibandingkan sinyal hidrolik. Kelebihan dari sinyal
pneumatik yaitu lebih aman karena menggunakan udara.
Berdasarkan standar ISA (Instrument Society of America) S7.4 tentang
tekanan untuk kontrol pneumatik, transmitters, dan sistem transmisi, sinyal
pneumatik yang digunakan untuk membawa informasi memiliki rentang nilai 3 –
15 Psi (Pounds per square inch) atau setara dengan 20 – 100 kilo Pascal (1 Psi
= 6,895 kPa). Rentang nilai 3 Psi menunjukan skala 0% (batas bawah) dari
proses kontrol dan 15 Psi menunjukan skala 100% (batas atas) dari proses
kontrol seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.
Gambar 2. Standar Sinyal Pneumatik |
Batas bawah 3 Psi digunakan untuk membedakan antara nilai yang
terukur dari instrumen dan saluran pipa yang rusak. Sedangkan batas atas 15
Psi dipilih karena dengan rentang nilai tekanan yang rendah respon linear sistem dapat dipertahankan dan aman untuk instrumen (batas aman tekanan
pada instrumen yaitu 20 Psi). Untuk mengubah skala persen (%) menjadi nilai
tekanan dapat menggunakan persamaan (2):
Sedangkan untuk mengubah nilai tekanan menjadi skala persen (%) dapat
menggunakan persamaan (3):
Contoh :
Suatu ruang kontrol membaca nilai proses kontrol dengan skala sebesar 80%. Tentukan berapa nilai tekanan yang dikirim oleh instrumen!
Suatu ruang kontrol membaca nilai proses kontrol dengan skala sebesar 80%. Tentukan berapa nilai tekanan yang dikirim oleh instrumen!
Jawab :
Untuk menghitung nilai tekanan dapat dilakukan menggunakan persamaan
(2):
Contoh :
Suatu instrumen mengirimkan sinyal pneumatik sebesar 6,6 Psi ke ruang
kontrol. Tentukan berapa persen (%) nilai skala pada proses kontrol!
Jawab:
Untuk menghitung nilai skala pada sinyal pneumatik dapat dilakukan
menggunakan persamaan (3):
Kelebihan dari sinyal pneumatik yaitu aman terhadap hubung singkat dan
bahaya ledakan, sehingga cocok digunakan pada industri petrokimia dan
migas. Sedangkan kekurangan dari sinyal pneumatik yaitu tekanan yang
dihasilkan tidak sebesar sinyal hidrolik dan menimbulkan kebisingan saat
beroperasi.
Sinyal Elektrik
Sinyal elektrik merupakan sinyal yang digunakan pada sistem
instrumentasi dengan proses kontrol elektrik. Proses kontrol elektrik adalah
proses kontrol yang memanfaatkan besaran listrik seperti tegangan dan arus listrik yang dilewatkan pada kawat atau kabel sebagai pembawa informasi.
Prinsip kerja dari proses kontrol elektrik yaitu mengalirkan arus listrik dari
tegangan tinggi menuju tegangan yang lebih rendah.
Berdasarkan standar ISA (Instrument Society of America) S50.1 tentang
kesesuaian sinyal analog untuk industri dengan instrumen elektrik, sinyal
elektrik yang digunakan untuk membawa informasi memiliki rentang nilai 4 – 20
mA (mili Ampere) atau setara dengan nilai 1 – 5 V (Volt) pada hambatan 250Ω
(nilai hambatan umum yang digunakan pada sistem instrument di industri).
Rentang nilai 4 mA menunjukan skala 0% (batas bawah) dari proses kontrol
dan 20 mA menunjukan skala 100% (batas atas) dari proses kontrol seperti
yang ditunjukan pada Gambar 3.
Gambar 3. Standar Sinyal Elektrik |
Batas bawah 4 mA digunakan untuk membedakan antara nilai yang
terukur dari instrumen dan kabel yang putus. Sedangkan batas atas 20 mA
dipilih karena dengan nilai arus yang rendah dapat mengurangi rugi daya dan
aman dari bahaya percikan api saat terjadi hubung singkat. Untuk mengubah
skala persen (%) menjadi nilai arus dapat menggunakan persamaan (4):
Sedangkan untuk mengubah nilai arus menjadi skala persen (%) dapat
menggunakan persamaan (5):
Contoh :
Suatu ruang kontrol membaca nilai proses kontrol dengan skala sebesar 60%.
Tentukan berapa nilai arus listrik yang dikirim oleh instrumen!
Jawab:
Untuk menghitung nilai arus dapat dilakukan menggunakan persamaan (4):
Contoh :
Suatu instrumen mengirimkan sinyal elektrik sebesar 8,8 mA ke ruang kontrol.
Tentukan berapa persen (%) nilai skala pada proses kontrol!
Jawab:
Untuk menghitung nilai skala pada sinyal elektrik dapat dilakukan
menggunakan persamaan (5):
Sinyal elektrik memiliki kelebihan yaitu mampu didistribusikan pada jarak
yang sangat jauh dan dengan adanya teknologi digital sehingga sinyal elektrik
lebih mudah dalam segi pengolahan dan penyimpanan. Sedangkan kekurangan
dari sinyal elektrik yaitu dapat menimbulkan bahaya sengatan listrik dan
percikan api bila terdapat konsleting listrik.
0 Response to "Sinyal Hidrolik, Sinyal Pneumatik dan Sinyal Elektrik"
Posting Komentar