Mengenal Ilmu Pneumatik
Pneumatik merupakan kata dari bahasa Yunani yang berbunyi pneuma yang
berarti udara. Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang berkaitan dengan gerakan
atau kondisi yang disebabkan oleh sistem-sistem udara bertekanan.
Elektro-pneumatik adalah pneumatik yang menggunakan sinyal listrik
sebagai media pengendalinya. Cara kerjanya yakni dengan mengalirkan sinyal
listrik ke kumparan (solenoid) yang terpasang pada katup pengatur arah pneumatik
yang diaktifkan melalui saklar berupa saklar magnetik (relay), saklar pembatas
(limit switch), ataupun sensor. Sinyal listrik yang dialirkan ke kumparan akan
menimbulkan medan elektromagnet yang kemudian menggeser katup pengatur arah
dan mengatur gerakan silinder.
Saat ini penggunaan teknologi kontrol pneumatik murni sangat jarang. Hal
ini dikarenakan penggunaan teknologi kontrol pneumatik murni lebih memakan
tempat yang lebih luas dan tingkat keselamatan yang rendah. Oleh karena itu,
teknologi pneumatik yang digunakan di industri saat ini lebih memilih
menggunakan perpaduan teknologi elektrik sebagai kontrol pneumatik. Sehingga
teknologi tersebut dikenal dengan sebutan elektro-pneumatik. Penggunaan elektropneumatik diharapkan lebih memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dan tidak
membutuhkan tempat yang luas. Sistem pneumatik murni dan sistem elektropneumatik memiliki perbedaan. Perbedaannya terletak pada elemen-elemen yang
digunakan. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. (a) Sistem Pneumatik dan (b) Sistem Elektro-Pneumatik |
Perbedaan sistem pneumatik murni dengan sistem elektro-pneumatik
terletak pada elemen inputan dan elemen kontrol. Pada sistem elektro-pneumatik.
Tabel 1. Perbedaan Pneumatik dan Elektro-Pneumatik.
hanya elemen kerja saja yang menggunakan pneumatik murni, sedangkan
komponen kontrolnya menggunakan kontrol listrik. Perbedaan pneumatik dan
elektro-pneumatik dapat dilihat pada Tabel 1.
Teknik instalasi sistem peumatik murni dan elektro-pneumatik dapat
dipelajari pada Gambar 2 dan 3.
Gambar 2. Diagram Rangkaian Pneumatik |
Prinsip kerja dari rangkaian pneumatik Gambar 2 adalah sebagai berikut:
Silinder (aktuator) akan maju (+) ketika tombol 1.2 atau 1.4 (signal input)
ditekan sesaat, piston silinder yang sudah dalam posisi maju (+) menyentuh limit
switch (1.3) sehingga katup kontrol 1.3 aktif dan akan mengubah posisi katup
pengendali (final control element) keposisi awal. Katup pengendali yang berubah
ke posisi awal akan menggerakkan silinder (aktuator) pada posisi awal pula
(mundur).
Gambar 3. Diagram Rangkaian Elektro-Pneumatik |
Prinsip kerja dari rangkaian elektro-pneumatik Gambar 3. adalah sebagai berikut:
Push Button (PB) SF1 ditekan sesaat, relay KF1 akan memproses dan
mengaktifkan solenoid MB1 sehingga posisi kerja katup kontrol arah akan berubah
ke kiri sehingga tekanan udara akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 4 dan silinder
bergerak maju (+). Ketika PB SF2 ditekan sesaat relay KF2 akan memproses dan
mengaktifkan solenoid MB2 sehingga poisi kerja katup kontrol arah akan kembali
ke posisi awal atau berpindah ke kanan dan tekanan udara akan mengalir dari
saluran 1 ke saluran 2 silinder akan bergerak mundur (-), selanjutnya udara sisa di
dalam silinder akan dibuang melalui saluran 4 ke saluran 5. Instalasi elemen kerja (silinder) pada sistem pneumatik murni dan sistem
elektro-pneumatik memiliki kesamaan. Konfigurasi elemen kerja (silinder)
pneumatik dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Konfigurasi Pneumatik secara Visual |
0 Response to "Mengenal Ilmu Pneumatik"
Posting Komentar