Sistem Pengendalian Motor Listrik
Sistem Pengendalian Motor Listrik adalah adalah sejumlah kegiatan mulai dari memasang, merakit, mengamankan, dan mengoperasikan motor hingga pesawat tersebut dapat bekerja dengan aman. Pengawatan motor listrik adalah kegiatan merakit atau menghubungkan motor listrik dengan pelengkapan-perlengkapannya sehingga membentuk suatu sistem instalasi motor listrik. Sistem pengendalian motor listrik bisa dilakukan secara manual, semi otomatis dan otomatis.
1) Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Manual
Sistem pengendalian motor listrik secara manual adalah sistem pengawatan,pengamanan, dan pengoperasian motor listrik dengan menggunakan peralatan mekanik
yang dilakukan oleh manusia.
a. Pengendalian Motor Listrik dengan Saklar ON/OFF
Dengan sakelar ON/OFF motor dapat dihubungkan langsung dengan tegangan jalajala. Biasanya sakelar ON-OFF digunakan untuk mengoperasikan motor yang berdayakecil, misalnya: motor gergaji; motor gerida; motor bor; dan lain sebagainya. Contoh
Rangkaiannya ditunjukkan pada gambar 1:
Gambar 1. Pengawatan Motor Listrik menggunakan Sakelar ON/OFF |
b. Pengendalian Motor dengan Saklar TPST dan TPDT
Motor 3 fasa banyak digunakan pada semua mesin industri, baik untuk daya kecil maupun untuk daya besar. Untuk motor 3 fasa yang berdaya kecil dapat dioperasikan secara manual dengan menggunakan sakelar TPST atau TPDT.Gambar 2. Pengawatan Motor 3 Fasa menggunakan Sakelar TPST |
Sakelar TPDT dapat dijadikan sebagai sakelar bintang segitiga (start delta) dengan cara seperti diperlihatkan pada gambar 3:
Gambar 3. Pengawatan Motor 3 Fasa menggunakan Sakelar TPDT |
c. Pengendalian Motor dengan Saklar Pisau
Untuk membalik putaran motor 3 fasa, kontak-kontaknya sudah dirancang sedemikian rupa sehingga dalam perpindahan posisi sakelar dapat menukar hubungan kedua hantaran fasa, sehingga putaran motor akan terbalik. Lihat gambar skema di bawah ini. Pada gambar dibawah ini digunakan pengaman hubung singkat berupa patrun lebur. Sebagai proteksi terhadap beban lebih digunakan sensor bimetal atau MCB.Gambar 4. Membalik Putaran Motor 3 Fasa dengan Sakelar Pisau |
2) Sistem Pengendalian Motor Listrik Secara Semi Otomatis
Sistem pengendalian motor listrik secara semi otomatis pada umumnya digunakan kontaktor. Penggunaan sarana ini di dalam sistem instalasi motor listrik, banyak diperoleh keuntungan, di ataranya adalah: (a) pelayanan menjadi mudah; (b) memungkinkan pelayanan dari jarak yang jauh; (c) keamanan motor lebih terjamin. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan kontaktor magnet adalah: memeriksa berapa tegangan kerja belitan magnet dari kontaktor tersebut. Pada umumnya tegangan kerjanya adalah 220 V, tetapi ada juga yang bertegangan 110 volt, 380 Volt, dan tegangan ekstra rendah. Dalam pengawatannya harus hati-hati jangan sampai tegangan yang dihubungkan melebihi kapasitas tegangan kerja coil kontaktor, hal ini akan berakibat fatal, yaitu coil langsung terbakar. Komponen utama dalam pengendalian motor secara semi otomatis diantaranya Kontaktor Magnit, Overload Load, Timer, Push Button ON-OFF, Push Button dan OFF-REF-FWDContoh Gambar rangkaian kendali semi-otomatis:
a) Rangkaian Motor 3 fasa yang dilayani dari dua tempat dengan kontraktor magnit
Gambar 5. Motor 3 fasa yang dilayani dari dua tempat dengan kontraktor magnit |
b) Rangkaian Dua Motor dengan Kerja Bergantian (Interlocking)
Gambar 6. Dua Motor dengan Kerja Bergantian (Interlocking) |
c) Rangkaian Dua motor yang Operasionalnya secara berurutan
Gambar 7. Dua motor yang Operasionalnya secara berurutan |
0 Response to "Sistem Pengendalian Motor Listrik"
Posting Komentar